EVALUASI INPUT AGEN HAYATI PADA UJI PAKET TEKNOLOGI BUDIDAYA KEDELAI DI LAHAN KERING MASAM LAMPUNG TENGAH

Prihastuti Prihastuti, Sudaryono Sudaryono

Abstract

Dalam upaya meningkatkan produktivitas lahan kering masam mutlak diperlukan introduksi mikroba.
Agen hayati merupakan sel mikroba yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman, di mana aktivitasnya
ditentukan oleh kondisi lingkungan tumbuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap dua
jenis agen hayati, yaitu (A) yang berisi bakteri Rhizobium, Azospirillum dan Aspergillus niger, dan (B) yang
berisi jamur mikoriza vesikular-arbuskular, pada uji paket teknologi budidaya kedelai di lahan kering masam
Lampung Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi dalam pemberian agen hayati terhadap
pertumbuhan tanaman dan hasil biji. Pemberian agen hayati (A) secara tunggal tidak meningkatkan hasil biji,
sedangkan pada pemberian agen hayati (B) dapat meningkatkan hasil biji 10,88% dan pada pemberian keduanya
meningkatkan hasil biji sekitar 5,18% daripada kontrol. Faktor lingkungan tumbuh mikroba merupakan penentu
keberhasilan introduksi suatu agen hayati. Adanya perbedaan tanggap tanaman kedelai terhadap agen hayati A
dan B menunjukkan bahwa pada aplikasi agen hayati perlu diperhatikan kondisi lahan yang berfungsi sebagai
media untuk tumbuh dan beraktivitas bagi mikroba yang terkandung di dalamnya.
Kata kunci: agen hayati, hasil biji, kedelai, lahan kering masam

 

ABSTRACT
An effort to improve the productivity of dry acid soil is necessarily need microorganism inputs. The soil
microorganism cells have an important role on the plant growth, where their activity is determined by the
condition of environmental growth. Field trial to evaluate two biological agents, i.e (A) consist of Rhizobium,
Azospirillum and Aspergillus niger, and (B) consist of vesicular-arbuscular mycorrhyzae was conducted on
integrated crop management of soybean on dry acid soil in Central Lampung. The result showed that the
introduction of the agent was significantly affected on soybean growth and seed yield. In single application of
bio-agent A did not increase seed yield, however the bio-agent B increasing seed yield by 10.88%, and their
combination increasing 5.18% higher than control. The environmental conditions for the microorganism growth
are determine by the development of soil microorganism. The different responses of soybean to bio-agent A and
bio-agent B was suggested that the soil conditions as the medium of soil microorganism development should be
understood.
Key words: biological agent, seed yield, soybean, acid dry land

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.