MEDIA PEMBAWA ALTERNATIF INOKULAN MIKROBA PELARUT FOSFAT BERBASIS LIMBAH PERTANIAN

Tamad Tamad, Joko Maryanto

Abstract

Mikroba Pelarut Fosfat (MPF) sudah lama digunakan untuk meningkatkan efisiensi pemupukan P.
Perakitan MPF dalam bentuk inokulan yang murah dan mudah diaplikasikan perlu dikembangkan. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji laju tumbuh dan daya pelarutan fosfat dari Pseudomonas sp., dan Aspergillus sp. pada
pembawa padat dan cair serta lama inkubasi dalam pembawa tersebut. Percobaan terdiri dari tiga faktor yang
disusun dalam rancangan petak terbagi. Petak utama ialah MPF dengan taraf: Pseudomonas sp. (bakteri), dan
Aspergillus sp. (jamur). Anak petak ialah media pembawa dengan taraf: pembawa padat, dan pembawa cair.
Anak-anak petak ialah komposisi media pembawa dengan 4 taraf. Pembawa padat berupa campuran abu sekam
(AS), dedak padi (DP), dan onggok tapioka (OT), terdiri atas: 30 % AS dan 30 % DP, 30 % AS dan 30 % OT,
30 % DP dan 30 % OT, dan 20 % AS, 20 % DP, dan 20 % OT dengan 40 % air; dan pembawa cair berupa
molase terdiri atas: 25 %, 50 %, 75 % dan 100 % volume molase. Inkubasi inokulan selama 4 minggu dan 8
minggu. Laju tumbuh Pseudomonas sp. (0,75 UPK/ml/hari) lebih cepat dibanding Aspergillus sp. (0,54
UPK/ml/hari). P terlarut oleh Aspergillus sp. (21,41 ppm) lebih banyak dibanding Pseudomonas sp. (9,98 ppm)
dan P terlarut oleh bakteri dan jamur pelarut fosfat asal pembawa padat (20,27 ppm) lebih banyak dibanding
asal pembawa cair (8,76 ppm), sedangkan P terlarut oleh Pseudomonas sp., dan Aspergillus sp. antara inkubasi
4 minggu dan 8 minggu sama. Perbedaan pembawa padat dan cair tidak mempengaruhi laju tumbuh
Pseudomonas sp., dan Aspergillus sp. Inkubasi 8 minggu menurunkan laju tumbuh Pseudomonas sp. dan
Aspergillus sp. Pembawa padat terbaik untuk Pseudomonas sp., dan Aspergillus sp. isolat Ajibarang adalah 20
% Abu Sekam, 20 % Dedak Padi, dan 20 % Onggok Tapioka dan 25 % Molase untuk pembawa cair.
Kata kunci: mikroba pelarut fosfat, media pembawa, inokulan, limbah pertanian

 

ABSTRACT
Phosphate Solubilizing Microorganisms (PSM) has been used for increasing P fertilization efficinency
for a long time. The research of carrier for PSM inoculants effective need to be developed. The research
aimed to evaluate the viability and the ability of phosphate solubilization of Pseudomonas sp., and Aspergillus
sp. in solid and liquid carrier and incubation time. The research arrange on Split-split Plot Design, with three
factors. The main factor is PSM with two levels are bactery (Pseudomonas sp.) and fungy (Aspergillus sp.) of
phosphate solubilizing. The sub plot is carrier wit level solid and liquid carrier. The sub-sub plot is 4 levels of
carrier. Solid carrier are hush ash (HA), rice waste (RW) and tapioca waste (TW), with composition: 30 % HA
and 30 % RW, 30 % HA and 30 % TW, 30 % RW and 30 % TW and 20 % HA, 20 % RW and 20 % TW with 40
% is water; and liquid carrier is molase with concentration: 25 %, 50 %, 75 % and 100 % volum molase.
Incubation time of innoculant is 4 weeks and 8 weeks. The growth rate Pseudomonas sp. (0.75 CFU/ml/day)
faster than Aspergillus sp. (0.54 CFU/ml/day). The soluble P by Aspergillus sp. (21.41 ppm) is greater than
Pseudomonas sp. (9.98 ppm) and the soluble P by Pseudomonas sp., and Aspergillus sp. from solid carrier
(20.27 ppm) greater than liquid carrier (8.76 ppm), while the incubation time could not affect the soluble P by
Pseudomonas sp., and Aspergillus sp. The different between solid and liquid carrier could not affect the growth
rate of Pseudomonas sp., and Aspergillus sp., however, 8 weeks incubation could decrease the growth rate.
The best solid carrier for isolate Pseudomonas sp., and Aspergillus sp. of Ajibarang is 20 % of hush ash, 20 %
of rice waste and 20 % of tapioca waste and 25 % of molase for liquid carrier.
Key words: phosphate solubilizing microorganims, inoculants, carrier, agriculture waste

 

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.