VARIASI VIRULENSI ISOLAT Fusarium oxysporum f.sp.cepae PADA BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH

Bambang Nugroho, Dian Astriani, Warmanti Mildaryani

Abstract

Penyakit moler yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp.cepae merupakan penyakit utama bawang
merah yang selalu ditemukan di setiap daerah penanaman dengan intensitas penyakit yang bervariasi. Variasi ini
diduga berkaitan dengan variasi virulensi patogennya dan variasi ketahanan varietas bawang merah. Beberapa
isolat patogen diuji pada beberapa varietas bawang merah untuk mengetahui variasi virulensinya dan ketahanan
bawang merah terhadap penyakit moler. Lima varietas bawang merah yaitu Tiron, Filip, Kuning, Thailan, dan
Biru diinokulasi dengan empat isolat patogen yang berasal dari Kulonprogo (isolat Kp), Bantul (isolat Bt),
Brebes (isolat Br), dan Nganjuk (isolat Ng). Sebelum inokulasi dengan cara perendaman umbi bibit dalam
suspensi mikrokonidium patogen konsentrasi 106, umbi didisinfeksi dengan perendaman dalam kloroks 1%
selama 1 menit, dicuci dengan akuades steril, dan dikeringanginkan semalam. Umbi yang sudah diinokulasi
kemudian ditanam dalam polibeg yang berisi medium tanam yang berupa campuran tanah:pupuk kandang sapi
2:1 v/v. Isolat Bt menunjukkan virulensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan 4 isolat yang lain pada semua
varietas bawang merah yang diuji. Isolat Bt menyebabkan penyakit dengan intensitas yang lebih tinggi, dan
menyebabkan kematian total pada varietas Kuning. Varietas Filip dan Biru adalah varietas yang paling tahan,
sebaliknya varietas Kuning adalah yang paling rentan terhadap penyakit moler.
Kata kunci: variasi virulensi, Fusarium oxysporum f.sp.cepae, resistensi, bawang merah

 

ABSTRACT
Moler (shallot twisting disease) caused by Fusarium oxysporum f.sp.cepae is a major disease on shallot
that is always found in every shallot plantation with various disease intensity. The variation of disease intensity
may be related to variation of virulence of the pathogen and the resistance of shallot varieties. Several isolates
of the pathogen were tested on several shallot varieties to know the variation of their virulence as well as the
resistance of the shallot varieties. Five varieties of shallot i.e. Tiron, Filip, Kuning, Thailan, and Biru were
inoculated with four isolates of the pathogen originated from Kulonprogo (Kp isolate), Bantul (Bt isolate),
Brebes (Br isolate), and Nganjuk (Ng isolate). Before inoculation by deeping the bulbs in 106/ml microkonidium
suspension for 30 minutes, the bulbs were disinfected with 1% NaOCl for about 1 minute, washed with sterilized
aquadest, and air dryed overnight. The inoculated bulbs were then planted in polybags containing planting
medium of soil:organic fertilizer 2:1 v/v. Bt isolate showed the higher virulence compared to 4 other isolates on
all varieties tested. The isolate gave the higher disease intensity, and it caused total plant death on Kuning
variety. Filip and Biru varieties were the most resistant, whilst Kuning variety was the most susceptible to the
disease.
Key word: variation of virulence, Fusarium oxysporum f. sp. cepae, resistance, shallot

 

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.