PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH SPESIFIK LOKASI PADA LAHAN PASIR
Abstract
Kalium merupakan salah satu unsur hara kunci keberhasilan dalam mendukung produksi bawang merah
spesifik lokasi di lahan pasir selatan. Tujuan penelitian untukmengetahui dosis optimal pupuk kalium pada bawang
merah spesifik lokasi lahan pasir. Penelitian dilaksanakan selama dua musim kemarau pada bulan Juni-September
2015 dan Juni-September 2016 di lokasi Kelompok Tani Manunggal, Desa Srigading, Kecamatan Sanden,
Kabupaten Bantul (07o 59’ 8659” S, 110o 15’ 6753” E). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok
faktor tunggal dengan pendekatan Minus One Test yang terdiri dari 7 taraf dan kontrol diulang 3 kali. Respon
pemupukan kalium menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan tingkat dosis 0, 75, 150, 225,
dan 300 kg KCl/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status hara sebelum penelitian kandungan hara kalium
(Kdd) 0.18-0.25 me K/100g-1 status hara sangat rendah (SR), sehingga menjadi faktor pembatas utama. Berdasarkan
minus one test dosis pemupukan optimal bawang merah spesifik lokasi lahan pasir ialah KCl 150 kg ha-1 dengan
persen hasil relatif tertinggi (120%). Akan tetapi respon dosis pemupukan kalium dosis maksimum 250 kg/ha-1
dengan persamaan kuadratik (R2 = 0.556). Produksi bawang merah maksimal mencapai 15-16 t/ha-1 brangkasan
(setara dengan 12.75-13.6 t/ha umbi) dengan rendemen umbi ±15%. Oleh karena itu, dalam implementasinya
diperlukan dosis kalium optimal secara spesifik lokasi, tidak dosis umum secara nasional.
Kata kunci: lahan pasir, bawang merah, kalium, pupuk NPK
ABSTRACT
Potassium is one of success key of soil nutrient on shallot production support on south sandy land. The
aimed of research is to determine potassium fertilizing respon on shallot in specific location on sandy land. The
study was conducted on June-September 2015 and June-September 2016 on Manuggal farmer group, Srigading
Village, Sanden Districts, Bantul Regency (07o 59’ 8659” S, 110o 15’ 6753” E). The experiment used randomized
block design with single factor using a with single factor randomized block design with Minus One Test approach
consists of 7 sides and control is repeated for 3. Effectivity respons K fertilizer used randomized block design with
5 dose levels of fertilizer treatments 0, 75, 150, 225, and 300 kg KCl/ha. The results showed that soil nutrient of
potassium (Kdd) is 0,18-0,25 me K/100 g-1 (very low), thus becoming main limiting factor. Minus one test shallot
optimal fertilizing dose sandy land specific location is KCl 150 kg ha-1 with percent result relatively (120%).
However, dose response of potassium with maximum dose is 250 kg/ha-1 of quadratic equations R2 0,556.
Maximum shallot production reach 15-16 t/ha equivalent with 12,75-13,6 t/ha tuber. Therefore, in its
implementation required of optimal dosage of potassium on specific location not general national.
Key words: sandy land, shallot, potassium, N P K fertilization
spesifik lokasi di lahan pasir selatan. Tujuan penelitian untukmengetahui dosis optimal pupuk kalium pada bawang
merah spesifik lokasi lahan pasir. Penelitian dilaksanakan selama dua musim kemarau pada bulan Juni-September
2015 dan Juni-September 2016 di lokasi Kelompok Tani Manunggal, Desa Srigading, Kecamatan Sanden,
Kabupaten Bantul (07o 59’ 8659” S, 110o 15’ 6753” E). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok
faktor tunggal dengan pendekatan Minus One Test yang terdiri dari 7 taraf dan kontrol diulang 3 kali. Respon
pemupukan kalium menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan tingkat dosis 0, 75, 150, 225,
dan 300 kg KCl/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status hara sebelum penelitian kandungan hara kalium
(Kdd) 0.18-0.25 me K/100g-1 status hara sangat rendah (SR), sehingga menjadi faktor pembatas utama. Berdasarkan
minus one test dosis pemupukan optimal bawang merah spesifik lokasi lahan pasir ialah KCl 150 kg ha-1 dengan
persen hasil relatif tertinggi (120%). Akan tetapi respon dosis pemupukan kalium dosis maksimum 250 kg/ha-1
dengan persamaan kuadratik (R2 = 0.556). Produksi bawang merah maksimal mencapai 15-16 t/ha-1 brangkasan
(setara dengan 12.75-13.6 t/ha umbi) dengan rendemen umbi ±15%. Oleh karena itu, dalam implementasinya
diperlukan dosis kalium optimal secara spesifik lokasi, tidak dosis umum secara nasional.
Kata kunci: lahan pasir, bawang merah, kalium, pupuk NPK
ABSTRACT
Potassium is one of success key of soil nutrient on shallot production support on south sandy land. The
aimed of research is to determine potassium fertilizing respon on shallot in specific location on sandy land. The
study was conducted on June-September 2015 and June-September 2016 on Manuggal farmer group, Srigading
Village, Sanden Districts, Bantul Regency (07o 59’ 8659” S, 110o 15’ 6753” E). The experiment used randomized
block design with single factor using a with single factor randomized block design with Minus One Test approach
consists of 7 sides and control is repeated for 3. Effectivity respons K fertilizer used randomized block design with
5 dose levels of fertilizer treatments 0, 75, 150, 225, and 300 kg KCl/ha. The results showed that soil nutrient of
potassium (Kdd) is 0,18-0,25 me K/100 g-1 (very low), thus becoming main limiting factor. Minus one test shallot
optimal fertilizing dose sandy land specific location is KCl 150 kg ha-1 with percent result relatively (120%).
However, dose response of potassium with maximum dose is 250 kg/ha-1 of quadratic equations R2 0,556.
Maximum shallot production reach 15-16 t/ha equivalent with 12,75-13,6 t/ha tuber. Therefore, in its
implementation required of optimal dosage of potassium on specific location not general national.
Key words: sandy land, shallot, potassium, N P K fertilization
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.